Pada dasarnya manusia adalah ciptaan Allah SWT yang sempurna, tetapi tidak ada perilaku manusia yang sempurna di dunia ini, itulah ungkapan yang perlu di ingat. Hannya ada satu sosok wanita yang memandang seseorang bisa sempurna. Dia adalah "IBU". Ibu yang memandang anaknya begitu sempurna. Sejelek apapun anak, Ibu adalah orang yang paling menyayanginnya. ciehhhh so sweet dehh :D
Saking sayangnya, ketika sang anak hendak melepas lajang dan membangun rumah tangga dengan suami. sampai-sampai si Ibu mengirim surat untuk menantu nya.
Berikut surat sang ibu untuk menantunnya
Asswrwb.
Wahai menantuku,
Aku hanyalah seorang ibu yang ingin
berbicara atas nama diriku sendiri dengan melihat putriku sebagai istrimu, dan
engkau sebagai menantuku. Bila engkau membaca pesan ini, semoga engkau melihat
pula bayang wajah ibumu yang telah mengandung dan melahirkanmu, berdiri tepat
dihadapanmu.
Wahai menantuku,
Engkau imam dunia akhirat untuk putriku. Bukankah engkau juga akan membawanya
hingga ke baka?
Wahai menantuku,
Bila ada kelemahan dari istrimu dan seribu lagi keburukan yang dilakukannya
akibat kelemahan dan juga kekurangan darinya, itu menjadi tugasmu untuk
mendidiknya sekarang dan bukan lagi tugasku.
Wahai menantuku..
Bukankah engkau sebagai suaminya yang harus melindunginya dengan rasa aman
untuk putriku? Maka berikanlah keteduhan bagi jiwanya. Engkau adalah seoarang
suami yang diberikan amanah untuk mendampingi putriku, maka bersabarlah
terhadap istrimu dan tetaplah bersikap lemah lembut padanya. Maka sayangi dan
peliharalah istrimu dengan jalan Allah.
Wahai menantuku,
Maka selamatkanlah istrimu dari perbuatan dosa-dosa kecil maupun besar.
Bukankah nantipun engkau akan ditanya tentang tanggung jawab bagaimana kau
mengurus mereka dan mengajarkan mereka amal-amal yang memasukkan kedalam Surga
untuk bisa dilalui oleh yang harus kau bawa serta? Dan pertanyaan itu akan
ditujukan padamu wahai menantuku, bukan padaku lagi.
Wahai menantuku,
Engkau diijinkan untuk menghukum istrimu apabila engkau melihat dari haq mu
yang dilalaikan olehnya akan tetapi wahai menantuku, hukumlah putriku
sewajarnya namun janganlah engkau menghukuminya dengan mengenai wajahnya dan
jangan pula menyentuh tubuhnya hingga meninggalkan jejak luka padanya.
Janganlah menghardiknya dengan kasar dan umpatan yang merendahkan seolah engkau
turut menistakan dirimu sendiri sebab ia itu ialah pakaian dari dirimu.
Wahai menantuku,
Aku titipkan putriku padamu buatlah dia tersenyum menuju Surga atas bimbingan
darimu.
Sekian. dan jika ingin mengatasi solusi siswa, kita dapat menggunakan Teknik Cinematherapy dalam pemberian layanan konseling.
0 komentar:
Post a Comment